Anggaran Ratusan Juta, Hasil Tak Seimbang-Warga Soroti Kualitas Jembatan Desa Bakti Idaman

Infobrita.com|Tanjab Timur — Proyek pembangunan jembatan beton di Desa Bhakti Idaman, Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, menuai sorotan warga. Pasalnya, jembatan yang baru selesai dibangun menggunakan Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2025 itu sudah memperlihatkan kondisi fisik yang dinilai kurang memadai.

Jembatan yang berlokasi di RT 012 Dusun Idaman tersebut memiliki panjang 22 meter dan lebar 2,5 meter, dengan total anggaran sebesar Rp 328.159.675, sebagaimana tertulis pada papan informasi proyek. Kegiatan ini dilaksanakan oleh TPK Desa Bhakti Idaman.

Namun, hasil pembangunan itu justru memunculkan berbagai keluhan dari warga sekitar. Dari pantauan di lapangan, permukaan lantai jembatan tampak tidak rata dan bagian ujungnya belum menyatu sempurna dengan badan jalan, sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap ketahanan struktur saat dilalui kendaraan bermuatan berat.

“Jembatan ini memang baru selesai, tapi hasilnya sudah terlihat kurang baik. Kalau dibiarkan begitu saja, kami khawatir cepat rusak,” ujar salah seorang warga setempat, Rabu (15/10/2025).

Warga juga menilai finishing pekerjaan tampak dikerjakan secara terburu-buru, dengan kualitas akhir yang tidak rapi. Padahal, jembatan tersebut merupakan akses penting bagi masyarakat menuju lahan perkebunan dan wilayah sekitarnya.

“Kami berterima kasih atas pembangunan ini, tapi harapan kami hasilnya bisa maksimal. Jangan sampai anggaran besar, tapi mutu pekerjaannya rendah,” tambah warga lainnya.

Foto di lapangan memperlihatkan kondisi lantai jembatan yang belum sepenuhnya halus, serta bagian tepi dan sambungan yang terlihat tidak seragam. Beberapa warga menilai hal itu menjadi tanda lemahnya pengawasan dalam pelaksanaan proyek.

Upaya konfirmasi kepada Sekretaris Desa Bhakti Idaman dilakukan melalui pesan WhatsApp, namun hingga berita ini diterbitkan pesan hanya berstatus centang biru tanpa ada balasan.

Kondisi tersebut memunculkan pertanyaan soal pengawasan dan transparansi penggunaan Dana Desa, yang seharusnya menjamin mutu serta ketepatan pelaksanaan setiap pembangunan.

Tokoh masyarakat setempat berharap pemerintah kecamatan maupun inspektorat kabupaten segera turun untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap hasil pekerjaan tersebut.

“Kalau memang ada kekurangan, seharusnya diperbaiki. Jangan sampai proyek yang baru selesai malah menimbulkan kekecewaan warga,” tegas salah satu tokoh masyarakat.

Masyarakat berharap agar hasil pembangunan benar-benar sesuai dengan spesifikasi dan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi warga sekitar, bukan hanya sekadar memenuhi laporan kegiatan.(Red)